Dalam rangka memperingati ulang-tahun ke-70 dari Prof. dr. Sunartini Hapsara, Sp.A(K), Ph.D, Pokja Genetik Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM mengadakan acara seminar dan workshop yang bertema Muscular Dystrophy. Acara in diadakan pada tanggal 20-22 September 2018 kemarin, bertempat di ruang pertemuan Gedung Tahir untuk seminar dan Laboratorium Riset Terpadu untuk kegiatan workshop. Selain memperingati pengabdian Prof Sunartini, acara ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas mengenai penyakit-penyakit Muscular Dystrophy.
DIVISI
“Angka harapan hidup penderita Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) sekarang hanya mencapai sekitar usia 20 tahunan saja,” ujar Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini Sp.A(K), Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.
Hal ini disampaikan Herini dalam jumpa pers ‘Seminar Awam tentang Penyakit Bawaan DMD’ pada Sabtu (8/9) di Selasar Auditorium RSA UGM Lantai 5. Seminar ini diselenggarakan RSA UGM bekerja sama dengan Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM. Tujuannya adalah untuk memberi pengetahuan kepada keluarga pasien penderita DMD tentang diagnosis dan terapi terkini.
Dalam rangka memperingati Duchenne Awareness Day, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM bekerja sama dengan Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) menyelenggarakan seminar awam tentang penyakit bawaan (kongenital) Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) pada hari Sabtu, 8 September 2018 bertempat di RSA UGM. Seminar ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang diagnosis dan terapi terkini DMD terutama untuk keluarga pasien DMD dengan mengundang narasumber dokter-dokter ahli yang menangani DMD.
Kenapa terjadi keluhan berulang pada pasien Hirschsprung pasca operasi?
Oleh: dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA
Penyakit Hirschsprung (HSCR) merupakan penyakit genetik kompleks yang disebabkan oleh tidak terbentuknya sistem saraf intestinal (SSI) secara sempurna saat usia kehamilan 5-8 minggu. HSCR merupakan penyebab tersering obstruksi fungsional pada bayi dan anak, dengan keluhan utama buang air besar pertama kali saat baru lahir (mekoneum) terlambat (> 24 jam), perut kembung, konstipasi dan/atau enterokolitis. Insidensinya sekitar 1:5000 kelahiran hidup, sedangkan di Yogyakarta berkisar 1:3250 kelahiran hidup.